KARINIA
44213775
3DA01
Pengertian Analisa Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan adalah
kegiatan menganalisa laporan keuangan. Yang lahir dari suatu konsep dan sistem
akutansi keuangan. Dengan memahami sifat dan konsep akutansi keuangan maka akan
lebih mengenal sifat dan konsep laporan keuangan sehingga dapat menjaga
kemungkinan salah tafsir terhadap informasi yang diberikan melalui laporan
keuangan sehinggakesimpulan yang disapat akan lebih akurat.
Menurut Myer (2004:5) definisi
analisa laporan keuangan adalah “Analisa laporan keuangan adalah analisa
mengenai dua daftar yang disusunoleh akuntan pada akhir periode untuk suatu
perusahaan”.
Menurut Dwi Prastowo (2008:56)
definisi analisis laporan keuangankeuangan adalah: “Analisa laporan keuangan
adalah penguraian suatu pokok atas berbagaibagiannya dan penelaahan bagian itu
sendiri serta hubungan antar bagianuntuk memperoleh pengertian yang tepat dan
pemahaman arti keseluruhan”.
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa analisa laporan keuangan (financial statement analysis)
adalah proses penganalisaan atau penyidikan terhadap laporan keuangan yang
terdiri dari neraca dan laporan laba rugi beserta lampiran-lampirannya untuk
mengetahui posisi keuangan dan tingkat “kesehatan” perusahaan yang tersusun secara
sistematis dengan menggunakan teknik-teknik tertentu.
Tujuan Analisa Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat yang
penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan
hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Laporan keuangan merupakan
salah satu sumber informasiyang cukup penting untuk mengambil keputusan yang
bersifat ekonomi. Analisa laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai
alat dan teknik analisa pada laporan keuangan dan data keuangan dalam rangka
untukmemperoleh ukuran-ukuran dan hubungan yang berarti dan berguna
dalam proses pengambilan keputusan. Analisa laporan keuangan dilakukan
untuk mencapai tujuan:
- Untuk mengetahui perubahan posisi keuangan perusahaan pada satu periodetertentu baik aktiva, kewajiban, dan harta maupun hasil usaha yang telahdicapai untukbeberapa p
- Untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan apa saja yang dimiliki oleh perusahaan.
- Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukankedepan yang berkaitan dengan posisi keuangan saat ini.
- Untuk melakukan penilaian atau evaluasi kinerja manajemen kedepan,apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau
Teknik Analisa Laporan Keuangan.
- Metode Komparatif.
Metode ini digunakan dengan
memanfaatkan angka-angka laporan keuangan danmembandingkan dengan angka-angka
laporan keuangan lainnya. Misalnyaperbandingan dalam beberapa tahun contohnya,
laporan keuangan tahun 2001dibandingkan dengan laporan keuangan tahun 2002,
atau perbandingan dengan budget (anggaran perusahaan).
- Metode Analisis.
Analisis ini harus menggunakan
teknik perbandingan laporan keuangan beberapa tahundan dari sini digambarkan
trendnya. Trend analysis ini biasanya dibuat melalui grafik.Dan untuk itu
perlu dibantu oleh pengetahuan statistik misalnya menggunakan
linear programming , rumuschi square, rumus y = a + bx.
- Common Size Financial Statement (Laporan bentuk awam).
Metode ini merupakan metode analisis
yang menjadikan laporan keuangan dalambentuk presentasi. Presentasi itu
biasanya dikaitkan dengan suatu jumlah yang dinilaipenting, misalnya asset
untuk neraca, penjualan untuk laba rugi.
- Metode Index Time Series.
Metode ini dihitung dengan indeks
dan digunakan untuk mengkonversikan angka-angkalaporan keuangan. Biasanya
ditetapkan tahun dasar yang diberi indeks 100. Untuk menghitung indeks maka
digunakan rumus sebagai berikut :
Indeks 2001 = Angka Laporan
Keuangan 2001 X 100%
Angka Dasar
Rasio Laporan Keuangan
Rasio laporan keuangan adalah
perbandingan antara pos-pos tertentu dengan pos lain yang memiliki hubungan
signifikan (berarti). Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan hubungan antara
pos tertentu dengan pos lainnya. Adapun rasio keuangan yang popular
adalah :
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan semua kebutuhan jangka
pendek. Adapun yang termasuk dalam rasiolikuiditas adalah :
- Rasio Lancar adalah kemampuan untuk membayar kewajiban yang segera harus dipenuhi denganaktiva lancar. Apabila rasio lancar ini 1 : 1 atau 100 %, berarti aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar.
- Rasio Cepat (Quick ratio), Rasio ini menunjukan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar rasio ini maka semakin baik, rasio ini disebut juga dengan acid test ratio. Angka rasio ini tidak harus 100 % atau 1 : 1.
- Rasio Kas atas Aktiva Lancar, Rasio ini menunjukan porsi jumlah kas dibandingkan dengan total aktiva lancar.
- Rasio Kas atas Hutang Lancar, Rasio ini menunjukan porsi jumlah kas yang dapat menutupi hutang lancar.
- Rasio Aktiva Lancar dan Total Aktiva, Rasio ini menunjukan porsi aktiva lancar atas total aktiva.
- Aktiva Lancar dan Total Hutang, Rasio ini menunjukan porsi aktiva lancar atas total kewajiban perusahaan.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang atau
kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio solvabilitas
antara lain :
1.
Rasio Hutang atas Modal.
Rasio ini menggambarkan sampai
sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar.
Semakin kecil rasio ini semakin baik.
2. Debt Service Ratio.
Rasio ini menggambarkan sejauh mana
laba setelah dikurangi bunga dan penyusutan serta biaya nonkas dapat menutupi
kewajiban bunga dan pinjaman. Semakin besar rasio ini semakin besar perusahaan
dapat menutupi semua hutang-hutangnya.
3.
Rasio Hutang atas Aktiva.
Rasio ini menunjukan sejauh mana
hutang dapat ditutupi oleh aktiva, lebih besar rasionya maka lebih aman, supaya
aman porsi hutang terhadap aktiva harus lebih kecil.
3. Rasio Profitabilitas.
Rasio ini menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada,
seperti kegiatan penjualan, kas,
modal, jumlah karyawan dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba disebut juga operating ratio. Rasio profitabilitas
antaralain :
- Profit Margin. Angka ini menunjukan berapa besar presentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.
- Return On Total Assets. Rasio ini menunjukan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva.
- Return On Investment. Rasio ini menunjukan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modalpemilik. Semakin besar maka akan semakin baik.
- Operating Ratio. Menunjukan biaya operasi per rupiah penjualan, semakin besar rasio ini berarti semakin buruk.
4. Rasio Aktivitas.
Rasio ini menggambarkan aktivitas
yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan
penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya. Rasio ini menunjukan bagaimana
sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal, kemudian dengan cara
membandingkan rasio aktivitas dengan standar industri, maka dapat diketahui
tingkat efisiensi perusahaan dalam industri. Yang termasuk dalam rasio ini
adalah :
1. Receivable Turn Over
Rasio ini menunjukan berapa cepat
penagihan piutang. Semakin besar semakin baikkarena penagihan piutang dilakukan
dengan cepat.
2. Inventory Turn Over.
Rasio ini menunjukkan seberapa cepat
perputaran persediaan dalam siklus produksinormal. Semakin besar rasio ini
semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat.
3.
Fixed Asset Turn Over.
Rasio ini menunjukkan berapa kali
nilai aktiva berputar jika diukur dari nilai penjualan. Semakin tinggi rasio
ini semakin baik artinya kemamapuan aktiva tetap menciptakan penjualan tinggi.
4.
Total Asset Turn Over.
Rasio ini menunjukkan perputaran
total aktiva diukur dari volume penjualan dengandengan kata lain seberapa jauh
kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin
baik.
5.
Periode Penagihan Piutang.
Angka ini menunjukkan berapa lama perusahaan melakukan penagihan piutang.
Semakin pendek periodenya semakin baik. Rasio ini sejalan dengan informasi yang
digambarkan receivable turn over.
Dasar Pembanding atau Unsur
Pembanding.
Dalam analisa perbandingan laporan
keuangan, diperlukan adanya dasar pembanding,
dasar pembanding dapat diambil berdasarkan kebutuhan penganalisa.
Adapun dasar pembanding yang
biasanya dipakai adalah:
1. Periode atau tahun awal.
Misalnya tahun 2002, 2003, 2004 dan
2005, karena tahun 2002 koperasi dianggap mulai menjalankan operasi usaha
dengan lancar dan stabil makatahun 2002 digunakan sebagai tahun dasar (starting
point) untuk dasar analisa tahun-tahun selanjutnya.
2. Periode atau tahun sebelumnya.
Dengan membandingkan tahun
sebelumnya, penganalisa ingin melihat perkembangan dua tahun
terakhir. Misalnya tahun 2002, 2003, 2004, dan 2005 maka analisa
perbandingan akan membandingkan antara tahun 2002 dengan 2003 atau 2003 dengan
2004 dan 2004 dengan 2005.
3. Tahun yang dianggap normal.
Dari tahun-tahun yang telah
berjalan, akan diambil tahun yang dianggap koperasi berjalan dengan sangat
stabil, dan paling berprestasi sehingga tahun-tahun yang lain akan diukur atau
dibandingkan dengan tahun tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar